Sabtu, 27 Juni 2009

Kiai Qodir

Semua pasti tahu. dalam hal tawadhu' (sopan santun) pada kiai, orang Madura lah contohnya, walaupun kadang-kadang kebablasan.
Alkisah pada sebuah pesantren di Sumenep yang dipimpin oleh kiai Qodir, terdapat sekitar 100 santri. Setiap ba'da Subuh, kiai mengajar ngaji (Al Quran) satu persatu santrinya dengan sabar. Mulai dari makhorijul hurufnya, tajwid dan irama lagunya, semua di simak dengan teliti. memang pesantren ini dikenal dengan ilmu Al Qurannya.
Giliran santri yang baca (ngaji) Al Quran adalah Sholeh, dia baca surat Ali Imran. pada bacaan "inna Allaha 'ala kulli syaiin ....."dia berhenti.
Kiai heran kenapa kok berhenti, lalu ia minta agar santrinya itu meneruskan hingga akhir ayat. Sampai tiga kali disuruh, baru Sholeh baca "inna Allaha 'ala kulli syain Kiai" bukan "syaiin qodir".
Sebetulnya Sholeh tak berniat mengganti-ganti Al Quran tapi semata-mata karena tawadhu'nya pada kiainya yang bernama Kiai Qodir. (nuo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar