Rabu, 17 Juni 2009

Sidoarjo Lulus 99,33 Persen, 6 Siswa Masuk 10 Besar Jatim, Pengumuman Via SMS 255 Siswa Gresik Tak Lulus

Enam siswa SMA dan Madrasah Aliyah (MA) di Sidoarjo masuk peringkat 10 besar peringkat Jatim dalam pengumpulan nilai tertinggi Unas. Seiring naiknya peringkat Sidoarjo dari enam besar menjadi lima besar, jumlah siswa SMAN dan MA yang tidak lulus 85 dari 12.671 siswa.

Siswa yang tidak lulus didominasi dua SMA swasta dan sisanya menyebar di berbagai sekolah. SMA mana yang siswanya banyak tidak lulus, Kadiknas Pemkab Sidoarjo H MG Hadi Sutjipto enggan menjelaskan. “Pokoknya ada, nanti kan tahu sendiri. Yang jelas, yang lulus 99,33 persen,” tuturnya, Minggu (14/6).

Menurut Kadiknas, enam siswa yang masuk 10 besar Jatim adalah peringkat pertama program Bahasa diraih Wahyu Nilansari dari SMAN 3 Sidoarjo, peringkat kedua Lailatun Nasihah dari SMA Wachid Hasyim 2 Taman, Sidoarjo.

Program IPA, ranking enam Jatim diraih Novita Andriani dari SMAN 1 Gedangan, Sidoarjo, dan ranking 10 diraih Lintang Nur Ramadani dari SMAN 2 Sidoarjo. Dari Program IPS peringkat lima Jatim diraih Yahriyan Irfansyah dari SMAN 4 Sidoarjo dan peringkat delapan diraih Widi Asturina dari SMAN 4 Sidoarjo.

Lailatun Nasihah saat ditemui di SMA Wachid Hasyim (WH) 2 Taman mengaku bangga atas prestasi yang diraihnya. Untuk mencapai prestasi itu, ia harus belajar mulai pukul 16.30 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Nilai yang diperoleh dalam Unas, untuk mapel matematika (9,25), bahasa Indonesia (9,20), bahasa Inggris (8,60), bahasa Jepang (9,80), dan antropologi (7,50). “Sebenarnya aku sangat menyukai antropologi, tapi nilainya paling rendah dibanding mapel lainnya,” tuturnya sambil tersipu malu.

Kasek SMA WH 2 Dra Nur Djannah yang mendampingi Laila juga mengaku bangga atas prestasi anak didiknya. Pasalnya, prestasi yang ditorehkan itu akan mengangkat nama SMA yang dipimpinnya. “Alhamdulillah SMA WH masuk nominasi. Apalagi seluruh siswa SMA WH 2 lulus 100 persen,” katanya bangga.

Untuk mencapai kelulusan 100 persen, putri pendiri SMA WH 2 almarhum KH Hasyim Latief ini harus menambah jam pelajaran usai pulang sekolah. Bahkan, di semester 2 khusus kelas XII mata pelajaran Unas saja yang diberikan.

“Itu semua untuk menghadapi Unas. Setiap semester kami mendatangkan psikolog untuk melatih anak-anak agar tidak drop dalam menghadapi ujian. Terlebih penting mendekatkan diri pada Allah SWT seperti istighotsah, shalat dhuha, dan tahajud,” jelasnya.

Sementara Kadiknas MG Hadi Sutjipto mengimbau agar dalam pengumuman kelulusan siswa SMA dan MA hari ini (Senin 15/6), siswa tidak euforia. Karena, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Khusus siswa yang tidak lulus, guru akan datang ke rumah untuk memberi tahu jika tidak lulus. “Ya mudah-mudahan tidak ada guru yang datang ke rumah,” harapnya. mif

Pengumuman Via SMS 255 Siswa Gresik Tak Lulus

Sekitar 255 peserta Unas SMA sederajat di Gresik tidak lulus. Hanya lima siswa yang masuk peringkat 10 besar di jurusan bahasa. Hasil Unas akan diumumkan hari ini, Senin (15/6). Diknas menyarankan tak ada konvoi. Pengumuman via SMS juga bisa.

Siswa tak lulus itu rinciannya, SMA jurusan IPA (39 siswa), IPS (28), dan bahasa (6). Mereka adalah sebagian dari peserta Unas SMA IPA (3.040 siswa), SMA jurusan IPS (2.344), dan SMA bahasa (234). Siswa MA yang tidak lulus 170 orang dari 3.145 peserta. Sedangkan siswa SMK, yang tak lulus diprediksi 12 orang dari total 2.390 peserta.

“Memang hasil Unas hampir sama dengan kabupaten/kota lainnya se-Jatim. Tahun ini, siswa yang tidak lulus meningkat. Namun, persentasenya kecil untuk Gresik,” ujar Kadiknas Chusaini Mustaz, Minggu (14/6).
Chusaini menyatakan, jika mengacu persentase rata-rata peserta Unas seluruh Jatim, jumlah itu tergolong kecil. Ia meminta siswa yang tidak lulus tidak putus harapan. Sebab, masih ada kesempatan mengikuti Ujian Paket C (Setara dengan SMA) 23-26 Juni 2009. Edaran tentang ujian ini bakal disampaikan kepada para kasek SMA, MA, dan SMK yang siswanya diketahui ada yang tidak lulus.

Karena hanya ada dua jurusan dalam Paket C, maka bagi siswa MA jurusan bahasa bisa mendaftar ke Paket C jurusan IPS. Bagi siswa SMK yang dulunya berstatus SMEA bisa mendaftar ke Paket C jurusan IPS. Sedangkan siswa SMK yang dulunya berstatus STM bisa mendaftar ke Paket C jurusan IPA. “ Masih ada harapan,” tegas Chusaini.
Hampir sama dengan Unas tahun sebelumnya, siswa SMAN I Manyar jurusan Bahasa kembali menorehkan prestasi. Tercatat lima siswa jurusan ini masuk peringkat 10 besar Jatim. Mereka antara lain Uminadirotun Navisa yang meraih nilai Unas 52, 95, menduduki peringkat ketiga.

Siswa lainnya, Krista Marsha Esterlita meraih nilai Unas jurusan Bahasa 52, 85. Krista menduduki peringkat lima. Sedangkan Ayu Mauliddina Oetomo menduduki peringkat tujuh dengan nilai 52, 75.

Meutia Sabrina dengan nilai 52, 75 di peringkat tujuh dan peringkat sepuluh diduduki Amelia Septiarisa dengan nilai 52, 60. “ Kami bersyukur atas prestasi mereka, “ kata Kasek SMAN I Manyar Syafaul Anam.
Apa penyebab anjloknya hasil Unas? Chusaini menyebut ada sejumlah faktor pemicu. Selain standar kelulusan Unas yang nilainya naik dari 5, 00 menjadi 5, 5, Chusaini menyebut pelaksanaan Unas tahun ini digelar lebih ketat dibandingkan tahun sebelumnya.

Hasil Unas rencananya akan diumumkan Senin (15/6) hari ini, sekitar pukul 12.00 WIB. Terkait pengumuman Unas, Diknas menyatakan telah berkirim surat edaran Sabtu (13/6) ke semua sekolah. Kendati secara teknis diserahkan ke masing-masing sekolah, namun Diknas meminta agar sekolah melarang siswa berkonvoi dan melarang mencoret baju seragam saat merayakan kelulusan.

Selain hasil Unas bisa diumumkan melalui surat yang diantar langsung ke rumah masing-masing siswa, Diknas juga menyarankan hasil Unas diumumkan melalui website masing-masing sekolah. “ Kalau ada sekolah yang siap, lewat SMS juga bisa. Sehingga dikirim ke nomor ponsel masing-masing siswa yang menunggu di rumah, “ pungkas Chusaini. rkm/pend

Tidak ada komentar:

Posting Komentar