Kamis, 11 Juni 2009

Mungkinkah Tanaman Gratis Bisa Menyadarkan Masyarakat?

Jumat, 5 Juni 2009 | 13:28 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Belasan mahasiswa Undip Semarang membagikan bibit tanaman gratis dan stiker untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup di Bundaran Air Mancur di Jalan Pahlawan, Jumat (5/6).

Menurut Koordinator aksi, Didik Hartono, aksi tersebut bertujuan untuk kampanye lingkungan agar masyarakat berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan.

"Kami juga mengingatkan kepada masyarakat luas bahwa hari ini Hari Lingkungan Hidup. Pasalnya, banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa hari ini merupakan Hari Lingkungan Hidup," ujarnya.

Selain itu, aksinya tersebut juga bertujuan mengajak masyarakat agar bersedia menanam tanaman dan merawat tanaman sebagai bentuk peduli terhadap lingkungan.

Ia mengatakan, bibit tanaman yang dibagikan kepada masyarakat, terutama pengguna jalan yang kebetulan melintasi Jalan Pahlawan, adalah tanaman mahoni dan sengon.

Selain membagikan bibit tanaman secara gratis, mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Pecinta Alam (Wapeala) Undip Semarang juga membagikan stiker yang bertuliskan pohon untuk masa depan yang lebih baik dengan gambar tanaman dan pegunungan yang hijau.

Aksi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak pemanasan global yang menjadi isu hangat di dunia.

"Jika tidak kita mulai sekarang, kapan lagi. Terlebih, dampak pemanasan global sudah dirasakan dibuktikan meningkatnya suhu panas matahari karena lapisan ozon semakin menipis," ujarnya.

Ini komentar tentang hal di atas:

Joe Silvarian @ Rabu, 10 Juni 2009 | 20:01 WIB
Membagi tanaman itu mudah dilakukan, menanam itu gampang dikerjakan yang sulit adalah memelihara tanaman agar terus tumbuh. Butuh komitment yang kuat bukan sekedar seremoni atas nama peringatan sebuah hari.
Viken @ Rabu, 10 Juni 2009 | 12:10 WIB
Berdasarkan topik artikel ini, menurut saya TIDAK, sederhana coba tanya diri sendiri apa arti tanaman bagi saya? tidak semua orang punya supportitas tinggi untuk merawat tanaman yang bersifat 'pasif/tidak gerak' di banding hewan peliharaan.
Rina @ Minggu, 7 Juni 2009 | 17:28 WIB
Salut utk Undip!!! Semoga kegiatan semacam ini bukan hanya bersfat sementara namun dilaksanakan secara kontinu, selain itu harus diberikan penjelasan pada masyarakat akan dampak negatif global warming serta cara mengurangi bahkan menanggulanginya.
orangawam @ Minggu, 7 Juni 2009 | 10:53 WIB
TEPAT. Dari 100 bibit, 1 bibit tumbuh besar, adalah sukses. Langkah tepat ini perlu dicontoh kota lain. Memang pemuda adalah harapan bangsa. Apa yang dilakukan pemuda sekarang akan menjadi cermin masa depan negara.
marwati @ Minggu, 7 Juni 2009 | 07:36 WIB
Berita yang sangat menggembirakan bil semua insan mulai sadar dan peka terhadap kelestarian lingkungan.
Terima kasih utk sadar lingkungan. Semoga perusak lingkungan sadar, harta tidak ada artinya ketika punahnya bumi tdk bisa diperbaiki lagi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar